hari ini, 11 mei 2010, 12.48 a.m. tiba tiba tidak bisa tidur tapi Clara sudah tidur. iseng nulis ahh, haha.
malem ini gw keinget, waktu dulu, Clara, si pacarku, bilang ke gw, "jangan minta maaf mulu ah. maaf itu mahal" dan ya, gw kuakui maaf itu mahal. akan tetapi stelah dipikirkan lagi, ada yang lebih mahal dari maaf, yaitu terima kasih.
mungkin ada yang ga setuju. gapapa. itu cuma pendapat gw aja, ga lebih. apa alasannya gw ngmg sperti itu? well, dari kecil kita udah diajarin, kalo kita berbuat salah minta maaf. jadi, spertinya kata maaf menjadi suatu yang umum, yaitu refleks ketika kita berbuat salah. tapi terima kasih juga bgitu, kalo kita diberi sesuatu, kita harus bilang terima kasih. semua orang tua mengajarkan hal yang sama, gw percaya itu.
yang membuat terima kasih jadi mahal adalah ketika berdoa.
kenapa? gw bisa berpendapat sperti gni karena kita lebih mudah mengucapkan maaf atau tobat dibandingkan terima kasih atau syukur.
ketika kita berbuat dosa, kita pasti akan merasa bersalah dan sudah pasti akan meminta maaf dan bertobat, meski mgkn di kemudian hari akan diulang lagi dan akan meminta maaf lagi.
namun, kalau dalam hal mengucapkan terima kasih, mgkn akan mudah jadinya kalau kita diberi sesuatu yang memang kita inginkan. bagaimana jika hal itu bukan hal yang tidak kita inginkan? terlebih lagi kita tidak mendapatkan apa apa malah kita kehilangan?
dalam situasi yang sulit, berapa orang yang akan tetap berterima kasih dan bersyukur atas keadaannya ketika Tuhan mengambil sesuatu dari pada nya? ini yang ngbuat rasa syukur dan terima kasih lebih mahal dari maaf.
tapi, stelah gw pkirkan lagi beberapa hari, gw mendapatkan kesimpulan. maaf dan terima kasih tidaklah semahal itu. yang lebih mahal lagi ialah senyum. senyum yang tulus yang berasal dari dalam diri, tanpa paksaan maupun kebohongan. dan senyum inilah yang akan memberi kita segala ny yang baik
:)
malem ini gw keinget, waktu dulu, Clara, si pacarku, bilang ke gw, "jangan minta maaf mulu ah. maaf itu mahal" dan ya, gw kuakui maaf itu mahal. akan tetapi stelah dipikirkan lagi, ada yang lebih mahal dari maaf, yaitu terima kasih.
mungkin ada yang ga setuju. gapapa. itu cuma pendapat gw aja, ga lebih. apa alasannya gw ngmg sperti itu? well, dari kecil kita udah diajarin, kalo kita berbuat salah minta maaf. jadi, spertinya kata maaf menjadi suatu yang umum, yaitu refleks ketika kita berbuat salah. tapi terima kasih juga bgitu, kalo kita diberi sesuatu, kita harus bilang terima kasih. semua orang tua mengajarkan hal yang sama, gw percaya itu.
yang membuat terima kasih jadi mahal adalah ketika berdoa.
kenapa? gw bisa berpendapat sperti gni karena kita lebih mudah mengucapkan maaf atau tobat dibandingkan terima kasih atau syukur.
ketika kita berbuat dosa, kita pasti akan merasa bersalah dan sudah pasti akan meminta maaf dan bertobat, meski mgkn di kemudian hari akan diulang lagi dan akan meminta maaf lagi.
namun, kalau dalam hal mengucapkan terima kasih, mgkn akan mudah jadinya kalau kita diberi sesuatu yang memang kita inginkan. bagaimana jika hal itu bukan hal yang tidak kita inginkan? terlebih lagi kita tidak mendapatkan apa apa malah kita kehilangan?
dalam situasi yang sulit, berapa orang yang akan tetap berterima kasih dan bersyukur atas keadaannya ketika Tuhan mengambil sesuatu dari pada nya? ini yang ngbuat rasa syukur dan terima kasih lebih mahal dari maaf.
tapi, stelah gw pkirkan lagi beberapa hari, gw mendapatkan kesimpulan. maaf dan terima kasih tidaklah semahal itu. yang lebih mahal lagi ialah senyum. senyum yang tulus yang berasal dari dalam diri, tanpa paksaan maupun kebohongan. dan senyum inilah yang akan memberi kita segala ny yang baik
:)